Jumat, 21 September 2012

~" MENOHOK PENYADARAN JIWA "~

Pohon-pohon tegak berkemayu dalam selimut penghambaan
Memuji sang khalik di pundak kehidupan
Daun-daun syukur dipanjatkan
Akar-akar sadar dinyatakan
Ranting-ranting sunnah diwujudkan
Mengharap ridho dari sang pengasih

Lalu, pada jiwa pengabdi
Mentasbihkan kalimat-kalimat indah
Menggema didarat dan lautan
Diseluruh kelopak alam nan luas
Pada insan-insan taqwa
Pada jiwa-jiwa iman
Dalam ikhlas bertaut do'a

Engkau, kalian dan semua para penghamba yang belum tersadarkan
Sadarlah,
Ingatlah,
Banyak bentangan hikmah yang begitu indah
Banyak nikmat dan rahmat
Banyak magfirah dan inayah
Banyak cinta, kasih sayang dan pengetahuan
Dicurahkan bagaikan kepingan surga

Hentakkanlah kesadaranmu
Hentakkanlah,
Agar kelak, kalian semua menjadi pribadi yang baik
Menggenggam surga dan menikmati indahnya

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Jumat 21 September 2012, Pukul 12:10 Wita.

~" KELETIHANKU "~

Aku, di selangkang malam
Dalam lingkup letih,
Mengitari relung fikir dan jiwaku
Suaraku meredup,
Bersama malam pekat menyekat
Aku letih

Kuurai kalimat-kalimat puji penghambaan
Kurajut do'a-do'a kasih dalam sanubari
Namun, letih tetap menguasaiku

Kucoba, melintasi tirani rindu menyekap
Tapi, tubuhku lunglai
Tergrogoti oleh sampul-sampul rutinitas
Sungguh letih, aku seharian

Penat, terkuras lelah
Dilelahkan oleh aktifitas

Mataku berat terbuka
Jemariku bergetar
Aku tak mampu lagi bercengkrama dengan gelap
Aku tak mampu lagi menapaki ruang-ruang tawa
Itu, karena keletihanku

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Selasa 18 September 2012, Pukul 21:59 Wita.

~" SENYUM MANIS SI GADIS MANJA "~

Saat garis-garis cahaya matahari berdiri tegak
Kulihat satu senyum lepas
Tawa memukau indah
Terasa merambah kedalam relung jiwa
Betapa tidak,
Wajahnya ayu nan lembut

Dari senyumnya yang merekah
Manis sekali,
Akupun mengakuinya,

Tersipu dan jengah aku memandang
Aku jengah, karena parasnya
Matanya sipit,
Rambutnya lurus,
Elok rupawan,
Sungguh senyum manis si gadis manja itu

Kami baru saja bersua sapa
Bercengkarama dibatas waktu
Melintasi kemanjaan pelupuk beranda
Sungguh senyum manis sigadis manja itu

Lalu, aku berkhayal Dan Ber-Imajinasi
Seolah-olah kujabat erat tangannya
Lembut serona kulitnya,
Bagai selangkang dunia khayalan
Terpatri menjelma nyata

Mungkin karena senyum manis si gadis manja itu
Hingga aku terpukau dalam pujian menggeliat

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Senin 17 September 2012, Pukul 14:48 Wita.

~" TITIP HATI "~

Aku berdiri dari ketiadaan
Ketidak pantasanku dengan arah hidup
Hanya kekosongan dan tak berdaya
Sungguh tak berdaya

Tapi, Aku tak boleh tersengkang dan jengah
Karena ada nurani
Ada jiwa dan hati,
Menggegar semngat mengasihi
Aku punya itu,

Aku punya hati,
Yang akan kutitip dalam selaksa alam
Di ruang-ruang keceriaan
Aku menitip hati

Aku titip hati,
Menjadi penanda kasih 
Dalam sketsa rasa cinta
Merambah kerelung hatimu
Aku titip hati itu
Dan jaga lah selalu

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Minggu 16 September 2012, Pukul 18:11 Wita.

~" SI MUNGIL YANG MANIS "~

Dalam suasana riang,
Aku terkesimak dibawa kaki langit,
Terkagum-kagum di ruang hamparan yang luas
Mungkin, karena gambar sosok mungil yang kulihat
Kulitnya putih menawan,
Ayu rupawan,

Aku ingin menyebut dan menyapanya, si mungil yang manis

Kusapa ia dalam cakrawala beranda
Kupuji ia dalam relung ikhlas
Kusanjung ia dalam kasih tulus

Ia memang cantik dan manis
Si mungil yang sungguh manis

Di pipinya terlihat lesung melingkar
Rambutnya lurus dan halus
Seolah, seperti sutra yang berkemayu
Menggelayut di pelupuk mata-mata jiwa

Si mungil yang manis itu,
Ia terlihat lugu dan polos
Namun mengeja arah hidup
Menjadi sosok anggun yang dewasa

Si mungil yang manis itu,
Akan kuajak bersahabat
Kuajak ia bercengkarama dalam waktu
Agar ia kelak menjadi sosok yang dewasa
Dewasa dari balik mungil dan wajah manisnya

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Minggu 16 Sepetember 2012, Pukul 12:51 Wita.

~" SI KERUDUNG HIJAU "~

Gadis itu mengenakan kerudung hijau
Elok, cantik nan ayu wajahnya
Pribadinya sederhana, memukau
Sosoknya bersahaja,
Terdengar lembut tutur budi bahasanya
Jamahan tangannyapun lembut menggelayut

Sikerudung hijau itu,
Ayuanan tangannya,
Langkah jejak kakinya
Sungguh indah terlihat

Sikerudung hijau itu,
Meremuk hati menggebu meriangkan
Mungkin karena sikapnya tejaga
Hatinya yang baik, terpancar
Lisannya yang terpelihara dari keburukan
Senyumnya yang ramah 

Sikerudung hijau itu,
Bola matanya bening
Auranya bercahaya
Memukau para lelaki
Membekukan mulut menjadi kaku

Sikerudung hijau itu,
Juga lambang wanita muslimah
Kerudungnya terpelihara
Menutup auratnya

Sungguh sikerudung hijau itu,
Membuat kagum bagi siapapun yang memandanginya

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Minggu 16 September 2012, Pukul 09:19 Wita.

" SENJA DIHARI SABTU "~

Mendung menjulang tinggi dikaki langit,
Melintasi awan-awan kusam,
Dan gemerciknya gerimis dari butiran-butiran air
Saat itu anginpun menerpa pelan diwajahku
Tepat diwaktu senja tiba

Hari itu adalah hari sabtu
Ketika matahari mulai merapuh
Ditanjung terlihat memerah senja
Dan matahari segera bersiap-siap beranjak tenggelam
Ditenggelamkan oleh gelap melintang
Seakan tertidur dan menutup mata

Sementara ombak-ombak dilaut terus berkejaran
Menuju bibir-bibir lautan
gelombang lainnya menghempas batu karang
Burung-burung berlarian
Sungguh elok dan meriangkan

Memang, senja dihari sabtu itu
Meretas segala penat
Menantang segala letih
Membujuk tubuh tak jenuh
Hingga tarikan nafasku leluasa dan membahagiakan
Sungguh senja hari sabtu yang menyenangkan

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Sabtu 15 September 2012, Pukul 18:09 Wita.

~" KEPEDIHANNYA "~

Dalam lelahnya,
Ia kecewa dan terkoyak,
Tercabik dan sangat teriris oleh rasa sakit hati
Bahkan, seketika melayang semua angan indahnya
Dan, hanya tetesan air mata menemaninya
Terkucur dikelopak matanya
Seperti butir-butir permata
Dengan jiwa yang sangat terluka pedih

Inginku berlari dan merangkulnya
Karena saat ini ia berteman sepi,
Hanya ditemani oleh waktu
Dikala sunyi dalam hayatan ingatannya
Pedih meratapi puing-puing hati yang terpecah

Kulihat helaan nafas panjangnya yang kaku
Desahan isak tangisnya,
Terperangkap dilembah gelora asmaranya
Dalam melintasi arah hidup
Menyusuri kepenatan langkah kakinya

Akankah rasa itu akan selalu mengoyaknya?
Serupa tak pernah usai terkubur sepi..

Padahal, masih terngiang,
Dulu, diwajah, binaran mata dan riangnya
Menebarkan cahaya kebahagiaan
Menapaki ruang-ruang keceriaan
Seperti bungan yang tersiram terpelihara
Sungguh ia seperti bunga-bunga mekar sepanjang hari

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, 15 september 2012, Pukul 08:51 Wita.

~" MENGADU DIRUANG RINDU "~

Aku mengarungi ruang-ruang
Menapaki lorong-lorong kecil
Menelusuri khayalan direlung fikirku

Tapi,tak melirih lagu yang beradu
Namun melantunkan nyanyian malam dibilik jiwa
Berpangsa ruang-ruang pekat
Hingga keletihan tak terasa mengoyak
Tersekat-sekat diselangkang malam
Hingga kudapatkan ruang itu,

Ruang itu,
Ruang disudut keletihan
Tapi, mengalun mengadu rindu
Menapaki jejak rasa
Rasa-rasa itu diruang rindu,

Bayangannya,
Wajahnya,
Sosoknya mengganggu
Mengganggu benak dan jiwaku
Hiasi ruang-ruang rindu itu

Kuberitahu pada ruang itu
Aku mengadu,
Ia terus bergema
Hasrat ikuti gema bayangannya
Lalu, aku membidik ruang rindu itu
Kuterus mengadu,
Sungguh aku mengadu pada ruang rindu itu

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, 12 September 2012, Pukul 02:31 Wita.

~" SITURU' KEDO, ATE AMPE' PIKKIRANG "~

Diwattu namatindona allo
Nalammusang pattang
Diuru bongi, 
Dipimmonina irri-irri'
Kumanya-manyai kubukka' tutu'na ate
Kupaccingngi siola pikkirangku'
Kulimassi kakadekanna gau' ampe kedo-kedoku'
Kupimbalai pikkirang kadake' mako diampana rupa tau
Tipo'na mako ditobara-bara'ku

Kupindodo mako diolona puang
Madondong duambongi
Tatta' pasituru ateku, pikkirangku ampe' gau'ku
Namangkasa-kasajangngi padangku rupa tau 
Nanisijulu-juluangngi kacoaan
Tuo dibaona lino, lambi' mako diakhera'

Kupindodo mako di puang 
Di timbokkasna allo
Di lolona mata allo
Di kara-karayyanna bongi
Di pari-parigina midondong
Pasilambikangnga' kacoaang
Anu' nanipingkitai tama
Tama di situru'na kedo, ate ampe pikkirangku'

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, 10 september 2012, Pukul 23:39 Wita.

~" SENJA SEPINTAS "~

Kulihat, di tepi langit memerah sore ini
Aku duduk bersama waktu
Pandangi elok warna indah senja itu
Yang berberkemayu dalam lintasan awan

Senja itu kupandangi
Ia mulai kusam ditelan kegelapan
Mataharipun perlahan beranjak menutup diri

Hingga tak terlihat lagi cahaya indahnya

Tapi, 
Aku akan tetap menantinya esok
Sungguh aku akan menantinya esok


Karena saat ini senja itu hanya sementara
Sepintas memberi sua sapa


Meninggalkan aku


 




Senja,


Sepintas menapaki dinding langit


Lalu pergi untuk kembali esok

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, 09 September 2012, Pukul 18:05

~" MENGENANG SOSOK AYAH "~

Dalam desah nafas tersedu-sedu
Berlinang air mata
Kumainkan jari jemariku,
Mengukir kata menjadi bait-bait puisi 
Kupersembahkan untuk sosok pahlawan kehidupanku
Yang kini telah beristirahat lama dialam sana

Aku rindu dengan ketegasannya mendidik
Aku rindu dengan caranya mengajar
Aku rindu dengan pujiannya padaku
Akupun rindu dengan kasih sayangnya

Ayahku, adalah sosok pemberani
Ayahku, adalah figur teladanku
Ayahku, adalah pelita kehidupanku
Ayahku, adalah pahlawan sejatiku

Dulu, banyak amanah yang diberikan
Banyak contoh kebaikan yang diperlihatkan
Banyak makna dan nilai filosofi yang diajarkan
Yang kuemban hingga saat ini

Aku berjanji untuk tetap menjunjung tinggi kebaikanmu
Aku berjanji akan menjaga harumnya nama baikmu
Aku berjanji, bisa sepertimu
Aku berjanji, menjaga nilai filosofi dan amanahmu

Ya tuhanku,
Dari bilik jiwa ikhlasku
Kupinta pada-MU
Agar, sosok ayahku tetap mendapat yang terbaik dalam rangkulan-MU
Menjadi hamba yang mulia dan suci dihadapan-MU

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Sabtu 07 september 2012, Pukul 07:11 Wita.

~" MELEBUR DOSA "~

Aku tahu, banyak noda dan dosa melekat
Aku tahu, banyak ucapan yang menghayat hati
Suara lantang bergemuruh mencabik-cabik
Menjelma sombong dalam keangkuhanku

Aku sadar, kadang tak peduli
Aku sadar, kadang tak menunaikan
Membiarkan benih-benig racun dunia
Dan tak takut siksaan dihari kemudian

Tuhan,
Engkau telah menciptakan kesempatan banyak untukku

Tuhan,
Engkau memberiku kesempatan memperbaiki

Dan, melalui ibadah

Yah, hanya melalui ibadah tuhan,

Maka, kupancarkan pendar-pendar do'aku
Kuminta petunjuk dan ampunanmu
Dalam bingkai tulus ikhlasku
Melantunkan syair penghambaan

Dari rasa bersalah kepadamu,
Rasa bersalah sesama insan sepertiku,
Rasa bersalah kepada seluruh ciptaanmu

Kuleburkan noda dan dosaku hari ini,
Dalam pinta dan harapku pada-Mu

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Jumat 06 September 2012, Pukul 01:28 Wita.

~" SYAIR PUISI, TAK BISA SEMPURNA "~

Dalam ikrar, aku sendiri
Terpaku menepuk dada dalam membuat syair kemayu
Mengolah kata demi kata
Hingga menjadi bait puisi
Puisi, yang kuikrarkan menjadi onggahan kata sempurna

Tapi, nyatanya tidak,

Aku mungkin sombong, 
Sehingga banyak yang menemoh dan berceloteh diluar sana

Aku mungkin memang tak sadar,
Sehingga banyak yang membatasi ruang-ruangku

Aku terbatasi ruang pengetahuan
Terbatasi ruang ilmu
Terbatasi oleh Imaji dan Inspirasi

Meski kukepalkan tanganku keatas langit
Meski pupus jari-jariku menoreh kata
Otakku menjalar berinspirasi
Kumainkan Iamajinasiku

Tapi,
Tapi, memang tak bisa sempurna
Sungguh syair tak bisa sempurna
Karena terbatasi gerak-gerak ruang yang menohok
Menohok Imaji dan Inspirasiku

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Jumat 06 September 2012, Pukul 11:40 Wita.