Minggu, 29 April 2012

~" ANGAN-ANGANKU "~

Fikiranku mulai melayang-layang
Imajinasiku terpancarkan kehawa-hawa malam
Intuisipun warnai ketajaman relung otakku
Hingga bergegar kedalam angan-angan

Kurasa disana-sini banyak kubangan
Merelungi akal dan jiwaku
Mengoyak berkucuran mutiara
Hingga terasa menancapkan aura kasih sayang

Mungkinkah ini hanya angan-angan?
Aku ingin betanya sekali lagi apakah ini hanya angan-anganku?
Ataukah mungkin sebuah mimpi
Yang realitas akan terjadi dalam hidupku

Ohhw.. sang malam...
Aku mencintainya..
Aku menyayanginya..
Aku mengasihinya..
Sungguh-sungguh sangat..

Aku sadari bahwa engkaulah pemberi warna
Bahkan pendamai dalam sanubari
Hingga angan-angan cinta menggelitik jiwa
Mengoyak relung fikir
Yang berkeping-keping dalam angan-anganku

Azhari Belajar Nulis Puisi

~" KEKASIHKU DIAMBIL ORANG "~

Aku menapaki keheningan yang tercerita
Seakan-akan ada lambaian tangan nun jauh disana
Lalu kutelisik relung hatiku yang sedang terluka
Bertanya-tanya seribu nista

Meski aku yang masih terbangun kuat
 Namun koyakan hati tak jua henti
Mengingat sosoknya
Sungguh sangat mengoyak dan mengiris relung jiwa

Kupercaya ia tetap berada disampaingku
Kupercaya ia tetap pertahankan rasa sayangku
Kupercaya ia tetap jaga kepercayaan
Kupercaya ia apa adanya

Namun, kepercayaan itu sirna selamanya
Ia telah pergi jauh didasar hati, melambai-lambai dan pergi bersamanya
Rasa sakit menyelimuti Hingga membuat cibiran-cibiran dan hancurkan hatiku
Sungguh sangat hancurkan hingga berkeping-keping

Aku mengira kepergiannya adalah kenistaan
Kusangka juga mungkin karna rasa bosan dan jenuhnya
Tapi, ternyata kepergiannya adalah orang lain
Sungguh kekasihku diambil oleh orang lain














Azhari Belajar Nulis Puisi

~" I LOVE YOU BUT I HATE YOU "~

Jika kuingat dan kutelisik cintamu padaku
Memang aku masih menyayangimu
Sungguh aku masih sayang
Mungkin karena kenangan yang terus menggegar

Aku yang pernah menyayangimu
Aku yang pernah mencintaimu
Aku yang pernah memberimu kasih
Aku yang pernah peduli terhadapmu

Namun,
Kan kulepaskan panah asmara itu
Yang mengandung panas cinta
Diiringi kemerduan rayuan dan indahnya bisikan kasih
Kukubur rasa itu dalam-dalam

Kan kupanahkan tepat ke jantungmu
kelak gairahmu kan terbakar
Menjalar getar-getar kerinduan
Hingga engkau merasa terkoyak

Aku memang mencintaimu
Namun akupun membencimu
Engkau telah menghinati kasih suci
Engkau telah menistakan Rasa sayang
Dan engkau telah mendustakan mulianya rindu

Saat ini aku sungguh mencintaimu
Sungguh sangat mencintaimu
Namun, meski kusadari aku masih mencintaimu
Tapi, sungguh aku juga membencimu


Azhari Belajar Nulis Puisi

Sabtu, 28 April 2012

~" TENTANG SAMPAH "~

Aku yang berjalan bersama siang menyengat
Kutelusuri jalan-jalan dikota itu
Bermaksud untuk nikmati indahnya manakarraku
Tapi kulihat pemandangan yang mengganggu mata
Mengganggu karena banyak sampah-sampah berserakan

Kucoba mendekati sampah-sampah itu
Sampah-sampah itu berkata dalam teriakannya padaku
Aku adalah Sampah
Sungguh aku memang adalah sampah
Aku yang terbuang disana sini dan berserakan

Lalu kukatan Engkau adalah sampah...
Sampah dan sampah...
Kalian yang terbuang tetaplah terbuang
Mereka akan tetap membuangmu
Dan mereka tidak akan pernah mau ada kalian disekitarnya

Tapi sampah itu berkata padaku..

Aku yang memang terbuang
Aku memang ktoro dan menjijikkan
Tapi mengapa aku dibuang tidak pada tempatnya
Aku berserakan dimana-mana
Mereka tidak sadar

Dikolom-kolom dan sungai kami berada
Mereka membuang kami disana
Dipinggir-pinggir jalan kami berada
Kami bahkan dibakar dan ditimbun
Mengapa kami tidak diberdayakan?

Jabatlah tangan kami dan bernyanyilah bersama kami
Jangan biarkan kami Berserakan
Karena kami yang menimbulkan banjir dan polusi
Sungguh kami juga menimbulkan bau yang menjijikkan

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Sabtu 28 April 2012, Pukul 14:59 Wita.

Jumat, 27 April 2012

~" RASA SAKITNYA "~

Aku yang duduk bersamanya dalam waktu
Terlihat dari aura wajahnya yang lagi bersedih
Lalu kuajak ia bercerita tentang apa yang terjadi pada dirinya
Sungguh sangat memperihatinkan

Relung hatinya telah berkecamuk
Itu, nampak terlihat dari onggahan kata-katanya
Bergegar dalam rasa marah
Katanya, sungguh sangat menyakitkan

Kulihat binar matanya mulai redup
Suaranya-pun tersedu-seduh
katanya, ia sesali jalan hidupnya
Jalan hidup yang menyudutkannya pada masa lalu

Lalu kuajak ia untuk bicara lebih dewasa
Kuberi ia motivasi dan semangat
Kukatakan padanya
"Bahwa masa lalu adalah kenangan yang membangkitkan kita kemasa depan"

Azhari Belajar Nulis Puisi

~" TENTANG SEBUAH LUMPUR "~

Kulihat lumpur-lumpur becek yang terinjak
Ia diinjak oleh kaki-kaki telanjang
Menggegar manusia yang biadab
Tertawa munafik disinar mentari

Manusia itu penuh dosa
Sering memperjualkan keta'atan demi dunia
Sangat-sangat penuh noda
Dan sungguh penuh dosa

Lalu aku menatap getir sinar matahari
Kulihat menggigil menyinari lumpur-lumpur itu
Dan, lumpur itu menjelma keranda
Mengikuti bayang-bayang manusianya

Kulihat juga lumpur itu mengejar mayat-mayat
Dari sebuah kehidupan manusia
Sementara belatung-belatung menggerogotinya
Hingga tinggal rangka

Sungguh itu yang kulihat pada lumpur-lumpur becek
Yang akan menghayat dan menghancurkan daging-daging manusia
Ia mengupas kulit-kulit halus manusia
Hingga tulang-belulang yang hanya tersisa

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Sabtu 28 April 2012, Pukul 07:33 Wita.

Kamis, 26 April 2012

~" TENTANG SHALAT JUMAT "~

Banyak warna warni yang dipakainya
Aroma wangi-wangianpun terbang melayang
Hingga menusuk hidung bagi siapapun yang mendekatinya
Tentu manusia yang memakainya

Mereka banyak berjalan beramai-ramai
Mereka tampak berwajah cerah dan bercahaya
Menuju satu titik peribadahan
Sungguh, ternyata titik itu adalah masjid

Kaum adam yang berjalan itu
Berlomba-lomba untuk sholat jum’at
Mendengarkan khotbah
Dengan tema dunia dan akhirat

Dalam pesan-pesan yang disampaikan
Membangkitkan hati yang lelah
Menyemangati fikir yang letih
Dan menguatkan fisik yang jenuh

Hari ini Kaum adam menunaikan ibadah itu
Untuk lebih dekat dengan Sang pencipta kemuliaan
Sungguh karena mengejar kemuliaan
Yang mengantarkannya pada kebaikan hidup dan mati

Semoga Sang pencipta menerima do'a-do'a yang dipanjatkan
Memberkahi setiap aktifitas mereka hingga jumat berikutnya
Untuk Kembali menjalankan kewajiban
Hingga nafas ini terhenti

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju 27 April 2012, Pukul 13:53 Wita.