Selasa, 28 Agustus 2012

~" DARI BELAJAR JADI AKTIFIS MAHASISWA HINGGA JURNALIS "~

Sebetulnya aku tak pantas menjustifikasi
Tak pantas pula mengakui, jika aku adalah aktifis pada masa-masa mahasiswa
Mungkin karena aku tak seperti
aktifis pada umumnya
Yang lebih berani
Lebih hebat, erdas dan intelektual

Tapi, dulu aku pernah belajar
Dulu aku pernah menuntut banyak hal
Mendedikasikan pengetahuan yang kumiliki
Belajar mengaktualisasi ilmu yang kugapai
Bergegas dan belajar menjadi pahlawan diri sendiri dan atas nama orang banyak

Lalu, banyak yang menjulukiku sabagai seorang aktifis

Apakah karena dulu aku sering demo, turun kejalan berpanas-panasan dan berteriak disudut-sudut jalan?
Meneriaki pengambil kebijakan?
Apakah karena dulu aku brontal dan sering mengeritik?
Ataukah, dulu aku selalu melawan ke-Egoan pemrintah yang tak bijak?

Mungkin menurut orang ia, tapi aku tidak
Karena dulu aku hanya belajar jadi aktifis
Dan, belum pantas disebut aktifis

Namun, ke-Pragmatis-an benar-benar tak ada dalam diriku
Karena aku belajar untuk idealis
Belajar mempertahankan nila-nilai keperayaan yang ter-Amanahkan dalam benak dan jiwaku
Karena aku sadar, aku adalah kepercayaan

Lalu kini, mengapa aku jadi jurnalis?
Aku akan menjawabnya sendiri

Aku tak punya pilihan lain, dari banyak pilihan

Jadi jurnalis yang tetap konsisten adalah prinsip hidupku
Dalam menjaga-nilai-nilai itu
Jadi jurnalis yang mempertahankan ke-Pragmatis-an
Juga dalam menjaga nilai-nilai itu
Nilai-nilai keperayaan banyak orang terhadapku

Dan kupesankan kepada kalian semua,
Jurnalis adalah tanggung jawab besar
Jurnalis adalah tantangan
Jurnalis adalah profesional
Jurnalis adalah salah satu da'wah
Jurnalis adalah kontrol yang tetap terperaya
Dan jurnalis adalah kecintaan dan keinginanku

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, 29 Agustus 2012, Pukul 13:35 Wita.

~" GADIS ISTIMEWA DAN SEDERHANA "~

Aku sebetulnya tak tahu banyak tentangnya
Aku juga belum pernah sama sekali bercengkarama secara langsung
Tapi, aku yakin ia adalah sosok sahabat yang baik nan anggun
Cerdas dan memiliki pekertinya yang baik

Aku ingin menyebutnya gadis cerdas,

Yah, gadis cerdas
Gadis cerdas itu menceriakan relung jiwa
Tentu relung jiwa, siapa saja yang berteman dan bersahabat dengannya
Sungguh menceriakan,

Dengan mata binarnya, diiringi tawa dan mimik aura wajah ramahnya
Penampilan Islami yang mencerminkan ke-Shalehan, sekaligus kesederhanaan
Aku merasa ia sosok gadis Istimewa
Karena prinsip dan cita-citanya yang besar

Aku tahu, ia mencintai kelembutan dan bukan kekesaran
Aku tahu jika ia memang ramah
Sederhana, terdidik dan terlihat kharismatik

Pertama, hanyalah beranda Facebook yang mempertemukan kami
Gadis biasa, namun terlihat luar biasa dan istimewa

Kesederhanaannya menjadi pemikat
Kesederhanaannya justeru membuat aku mengaguminya
Bahkan, kesedarhanaannya membuat aku menyukainya
Tapi, bukan untuk hal-hal yang tak ia sukai

Gejolak jiwa ini, memang dorongan naluri dan relung jiwa yang suci
Mungkin, aku sangat mengagumi kepribadiannya
Karenanya, sekali lagi ia adalah gadis istimewa dan sederhana

Mungkin ia akan mencemoh,
Bahkan memerotes deretan huruf yang berjejeran kutulis di laptop usangku ini
Tapi, itulah bahasa dan celoteh jiwaku

Sekali lagi, aku mengistimewakan kesederhanannya

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Rabu 29 Agustus 2012, Pukul 01:15 Wita.

~" INGIN JADI PENYAIR DAN PENYIAR "~

Dalam menoreh kata dan ucap
Memang aku tak seperti mereka,

Yah, mereka yang memiliki kemampuan besar

Yang torehan bait perbait dalam kata dan syair puisinya menggetarkan jiwa
Menyemangati fisik yang beradu dari rebahan
Menginspirasi alam fifkir yang letih dan gundah
Mengobati ke-Amarahan dan emosi

Aku ingin seperti mereka,
Yang ucap dan ungkapannya melantukan suara merdu nan khas
Dan, menenangkan jiwa-jiwa yang mendengarkan

Meskipun aku terkadang merasa sulit seperti mereka,
Tapi, aku ingin menukik hal yang sama seperti mereka,
Menjadi seorang penyair dan penyiar

Dimata dan pandanganku..
Penyair dan penyiar adalah kemampuan yang sukar
Sehingga aku memilihnya,

Aku memilihnya karena ingin berkarya
Meninggikan nilai sastra dalam gerbang kreatifitas
Membesarkan nilai karya dalam potensi tersembunyi

Aku memandang, penyair dan penyiar dalah sosok sejati
Hatinya mulia, dan menginspirasi akal-akal kebaikan
Memberi imajinasi yang besar pada jiwa-jiwa yang hampa
Dan, berkemayu dalam lingkaran pengetahun

Makanya, aku bersungguh-sungguh
Ingin menjadi penyair dan sekaligus penyiar yang handal

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Sabtu 25 Agustus 2012, Pukul 22:56 Wita.

~" NGANTUK HINGGA TIDUR "~

Bola mataku mulai tak memancar
Kelopaknya sungguh sangat berat
Pandanganku seperi ada kabut, dan terbatas
Hingga terlihat gelap

Begitu yang kulihat, dalam batas pandanganku

Dunia melayang dan semakin samar
Dan, aku mulai tak mendengar
Sangat kaku dan letih rasanya

Sementara, otakpun terasa tegang
Perlahan melemas dan jenuh rasanya
Hingga terasa aku jauh,
Sungguh jauh dan jauh sekali terbawa keangan lepas
Seperti alam lain yang sedang kupijaki

Awalnya, aku hanya merasa melayang dan terbang
Berbaring dan merebah beradu
Membiarkan tubuhku tergeletak
Agar lepas amarah, kepenatan, gundah, dan gerah
Hingga saat itu aku tak ingat lagi apa-apa

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Jumat 24 agustus 2012, Pukul 23:48 Wita.

Jumat, 24 Agustus 2012

~" VITALITAS DARI RELUNG JIWA "~

Bersama pagi nan cerah
Kupandangi alam dan hamparan luas yang terbatas
Dan, kulihat secercah embun di puncuk gunung
Burung-burung kecil berterbangan sambil berkicau
Sementara, ditepi langit yang mulai beranjak panas
Meninggalkan awan-awan putih yang bersih


Mulanya,akau terbujur kaku dalam alunan fikirku sendiri
Aku duduk bersama waktu
Tersirat hempasan perjalanan kehidupan yang terus mengujiku
Hingga kadang aku merasa terpuruk oleh buaian dunia
Yang terus merelungi kisah dan sejarah kehidupanku

Aku juga teringat akan ke-Pesimisan
Merasa tak berguna dan tak berdaya
Mungkin, realitas kehidupan yang terus menggerogoti perjalanan dilirih kedupanku
Hingga, aku benar-benar tak mampu melogiskan segalanya

Tapi, hari ini
Tepat diwaktu yang meriangkan
Aku harus optimis
Membebaskan segala masalah dan menaggalkan sejarah buruk dikehidupanku
Menyambut keceriaan sejati
Menukik kedamaian abadi
Dan memelihara kebahagiaan yang paripurna

Aku harus bangkit bersama masa depan
Menjaga vitalitas dan daya hidupku
Menjunjung tinggi estetika jiwaku
Sebagai penyemangat untuk bertahan dalam bingkai optimisku

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Jumat 24 Agustus 2012, Pukul 08:04 Wita.

~" RENUNGAN PENGHAMBAAN "~

Disudut kekakuanku,
Kutatap cahaya matahari yang berkeliling memutari bumi
Dan wajah panasnya seakan bercengkrama padaku
Berbicara, dan terus berbicara

Bahwa, bulan berkahnya siap beranjak untuk meninggalkan
Menjemput hari suci nan fitri
Sementara noda dan dosa masih melekat
Melekat pada jiwa-jiwa yang menyembah nafsu angakara
Aku merasa tepuruk
Dalam benih-benih dosa dan racun dunia
Yang mengitari perjalananku

Aku berfikir dalam diam dan deruh nafas yang tersendat-sendat,
Hampir sebulan aku diberi kesempatan untuk meramadankan diri
Demi kembali suci dan kembali seperti anak kecil yang baru lahir
Seperti kertas putih yang tak bernoda
mengimpikan taman-taman indah di surganya nanti

Tapi, apakah itu benar-benar kugapai bersama jutaan jiwa ummat?

Betapa banyak insan-insan yang tak sadar
Masih mengabaikan syariat dan kewajiban
Memelihara cemohan dan olokan buruk pada saudara-saudaranya
Menjaga sikap yang tak terpuji
Menghamba pada nista yang mendusatakan
Menjunjung tinggi nilai kemunafikan dan keburukan
Tak pernah mengingat sang penciptanya

Banyak juga yang terus memelihara fikiran kotor
Memelihara jiwa yang gelap
Dan sikap yang merugikan diri dan orang lain

Wahaipara insan, aku bertanya padamu..

Apakah yang menahan kepala kita hingga tak ingin menunduk ke tanah, bersujud di hadapan Allah ?
Apakah yang menahan lidah kita hingga kaku dan kelu mengucapkan dzikir dan takbir ?
Apakah yang menahan hati kita hingga sulit merindukan Allah ?
Apakah yang menahan fikiran kita hingga tak mendambakan surga ?
Apakah yang mendorong jiwa kita hingga cenderung ke neraka ?

Jika dalam dada kita ada iman,
jika dalam jiwa kita masih ada Islam,
jika dalam hati kita masih ada nurani yang tulus,
Sesunggguhnya hari ini kita tidak layak tertawa,
Tidak layak tersenyum dan tidak layak bergembira,
Sebelum kita mengulurkan tangan ke sana kemari,
Kesetiap Insan manusia
Atas khilaf, noda, dan dosa yang telah terukir dalam perjalanan hidup kita.

Mamuju, Kamis 16 Agustus 2012__27 Ramadhan 1433 H, Pukul 09:50 Wita
Azhari Belajar Nulis Puisi

Minggu, 12 Agustus 2012

~" PENYADARAN MENUJU HARI RAYA "~

Telah kulalui siang dan malam bersama jutaan ribu jiwa
Menapaki lorong-lorong waktu yang berputar
Mempersembahkan ibadah ampuh dan pengabdian
Demi menukik syafaat pengampunan dan pembebasan
Pembebasan yang mengharuskan aku
dan mereka menuju surga

Dimalam hari, disiang hari kami juga tetap menjaga gayutan
Hubungan kami kepada sang pencipta dan yang diciptakan
Demi memperoleh kemenangan sejati
Dan Fitrah di hari nan fitri nanti

Kami sadar,,,
Kami dikarantina demi meramadankan diri selama sebulan penuh
Menjaga lisan dan mempertahankan syariat penghambaan

Kami sadar,,,
Banyak titik-titik dan benih-benih noda dan dosa
Yang telah dibuat oleh fisik dan hati kami
Maka dengan kebeningan jiwa, kami memohon ampun

Kami sadar,,,
Dalam perjalanan panjang banyak duri-duri tajam yang mencemoh hati
Banyak kerikil-kerikil tajam yang mengiris qalbu
Bahkan terbentang kedurhakaan sejati
Maka ampunilah kami

Lebaran telah dipelupuk mata
Ramadhan telah siap beranjak untuk meninggalkan
Hari raya menjemput bersama kesucian
Bersama keriangan dan pembebasan benih noda dan dosa
Maka, Kami mengemis kemurahanmu tuhan
Agar kami mendapat ampunan dan pembebasan yang Memfitrahkan fisik, akal dan hati kami

Selamat menanti Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1433 H, Tahun 2012 M.

Mamuju, 13 Agustus__24 Ramadhan 2012, Pukul 13:02 Wita.
Azhari Belajar Nulis Puisi

Jumat, 03 Agustus 2012

~" SUNGGUH SHALAT ITU TAK SULIT "~

Aku kadang tercengang dalam sebuah penghayatan
Terkadang pula bingung, bimbang karena timbangan akalku
Tertawa bercampur sedih
Menyaksikan banyak orang susah melaksanakannya

Ibadah shalat.. Yah, Ibadah shalat..
Mereka tak beralasan..

Mengapa demikian?
Apakah sulit dikerjakan?
Aku bertanya padamu....
Apakah sulit untuk dikerjakan?

Padahal, ia bukan sesuatu yang ditimbang yang memerlukan alat timbangan
Bukan juga suatu benda yang memerlukan energi untuk mengangkatnya
Bukan suatu pekerjaan yang menyita banyak waktu yang berjam-jam
Bukan pekerjaan yang dikerjakan di bawah sinar terik mata hari dan hujan
Bukan pekerjaan yang dikerjakan ditempat yang gelap
Bukan suatu pekerjaan yang jauh dari tempat tinggal yang memerlukan transfortasi
Bukan suatu pekerjaan yang harus mengeluarkan uang untuk mengerjakannya
Bukan juga pekerjaan yang melibatkan orang lain
Bukan, bukan, dan bukan sesuatu yang sulit untuk dikerjakan

Lalu,aku bertanya kepadamu..
Dimana letak kesulitannya?
jawab...Jawab..

Tahukah kalian?
Betapa banyak kebaikan yang diberikan
Betapa banyak rahmat dan nikmat yang diberkahkan
Betapa banyak Rezeki yang tak terduga engkau peroleh

Lalu apa yang kalian balaskan?

Apakah dengan kenistaan?
Apakah dengan kedurhakaan?
Apakah dengan pendustaan?
Atau apakah dengan pemberbanyak benih-benih dosa dan noda?

Aku tercengang..
Sungguh akupun bingung pada kalian..
Padahal Shalat tidak terasa sulit..

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Sabtu 04 Agustus 2012, Pukul 14:18 Wita.

~" RENUNGAN RAMADHAN "~

Betapa banyak jiwa-jiwa pendosa
Dalam suara lirih tapi sikap yang nista
Munafik, dan terpedaya oleh tipuan muslihat
Mengidolakan nafsu angkara
Mewarnai perjalanan hidupnya setiap hari dengan hiasan keburukan

Betapa banyak jiwa-jiwa munafik penuh noda
Kelam hitam didasar hatinya
karena tinggalkan kewajiban, lakukan maksiat
Cinta keburukan
Dan mendustakan ajaran syariat

Ohh sang pencipta alam semesta
Aku ingin mengajak sahabatku, saudaraku dan se-Imanku

Tahukah,,?
Adalah karena bulannya penuh rahmat, lalu banyak yang dijanjikannya
Adalah karena bulan ampunannya, lalu dijanjikan pengampunan
Adalah karena bulan berkah, lalu diberikan berkahnya
Adalah bulan pembebasan, maka akan dibebaskan titik noda dan dosa itu

Dosa yang menggumpal dihati dan fikiran kita

Kita banyak dijanjikan kemuliaan
Kita banyak dijanjikan rahmat
Dan kita dijanjikan pembebasan dari siksaan
Maka, hendaklah kita beranjak
Bernjak, dan tinggalkan lah kotoran sikap itu semua
Lalu renungilah,
Renungilah ramadhan, bulan nan suci ini

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Rabu 01 Agustus 2012, Pukul 12:18 Wita.