Sabtu, 09 Mei 2015

Teladanku, Ku merindukanmu

Teladanku, Ku merindukanmu

Aku merindukan sosokmu yang sederhana nan bersahaja itu
Engkau selalu mendidikku menjadi anak yang baik di masa depanku
Mengajariku agar kelak nanti menjadi kebanggaan semua orang di sekitarku
Tapi, Karena cinta tuhan, engkau dipanggil lebih dulu

Teladanku, Ku merindukanmu

Aku masih ingat betul, saat aku masih kecil kala itu, 
Engkau terus membelai kepalaku sambil menyanyikan lagu-lagu sendu
Menceritakanku tentang kisah-kisah dan cerita-cerita sebagai pengantar tidurku
Sambil mengusap-usap belakang dan punggungku

Teladanku, Ku merindukanmu

Jiwaku bergetar, air mataku bercucuran, ragaku merapuh saat ku kembali menyebut namamu
Sosokmu yang terus terpatri di sanubariku
Menjadi layaknya pisau tajam, demi menjaga amanahmu
Menjunjung didikanmu, agar engkau berbahagia di alammu

Teladanku, ku merindukanmu

Merindukan nasehatmu,
Kau bilang, saat aku sedang berbicara, maka harus sopan dan santun dalam bertutur sapa
Kau bilang, ketika aku ditanya, maka harus jujur dan berkata apa adanya
Ketika jasaku dibutuhkan orang lain, maka aku harus siap kapan dan dimana saja

Teladanku, ku merindukanmu
Sungguh, aku benar-benar merindukanmu


Ashari Rauf
Mamuju, 9 Mei 2015