Jumat, 29 Juni 2012

~" HUJAN BERKECAMUK "~

Bunyi bising itu kembali memberontak
Berkecamuk diatas genteng-genteng dan atap-atap rumah
Kudengar gemuruh terpaannya
Hingga percikannya masuk melalui jendela dan pintu-pintu gubukku
Dan, Hawanya menggigilkan seluruh tubuh hingga kedalam tulang-tulangku

Bunyi petir juga menyambar telingaku
Angin kencang dan kilatan juga berkecamuk
Langit nampak menangis
Dan membasahi pelataran-pelataran bumi

Aku berlari keluar dari gubukku
Disana, ditepi puncuk gunung tak kulihat lagi
Awan bersembunyi
Burung-burung berteduh
Dan derasnya hujan masih bertalun-talun
Ombak pun berlari berkejaran memecah tepinya
Dan, banyak anak-anak kulihat bermain dan berlarian
Sementara, alam telanjang
Karena selimut bumi tak mampu menggeliat oleh derasnya

Namun, disudut lorong-lorong waktu aku meminta

Ohh,,, sang pencipta hujan
Semoga derai hujan ini beri makna
Mengusir sepi, Melepas letih dan jenuh
Meskipun sebenarnya aku yakin, kalau hujan kali ini adalah gemuruh
Gemuruh dan berkecamuk dalam lintasan alam dan waktu

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Kamis 28 JUni 2012, Pukul 16:16 Wita.

0 komentar:

Posting Komentar