Jumat, 24 Agustus 2012

~" RENUNGAN PENGHAMBAAN "~

Disudut kekakuanku,
Kutatap cahaya matahari yang berkeliling memutari bumi
Dan wajah panasnya seakan bercengkrama padaku
Berbicara, dan terus berbicara

Bahwa, bulan berkahnya siap beranjak untuk meninggalkan
Menjemput hari suci nan fitri
Sementara noda dan dosa masih melekat
Melekat pada jiwa-jiwa yang menyembah nafsu angakara
Aku merasa tepuruk
Dalam benih-benih dosa dan racun dunia
Yang mengitari perjalananku

Aku berfikir dalam diam dan deruh nafas yang tersendat-sendat,
Hampir sebulan aku diberi kesempatan untuk meramadankan diri
Demi kembali suci dan kembali seperti anak kecil yang baru lahir
Seperti kertas putih yang tak bernoda
mengimpikan taman-taman indah di surganya nanti

Tapi, apakah itu benar-benar kugapai bersama jutaan jiwa ummat?

Betapa banyak insan-insan yang tak sadar
Masih mengabaikan syariat dan kewajiban
Memelihara cemohan dan olokan buruk pada saudara-saudaranya
Menjaga sikap yang tak terpuji
Menghamba pada nista yang mendusatakan
Menjunjung tinggi nilai kemunafikan dan keburukan
Tak pernah mengingat sang penciptanya

Banyak juga yang terus memelihara fikiran kotor
Memelihara jiwa yang gelap
Dan sikap yang merugikan diri dan orang lain

Wahaipara insan, aku bertanya padamu..

Apakah yang menahan kepala kita hingga tak ingin menunduk ke tanah, bersujud di hadapan Allah ?
Apakah yang menahan lidah kita hingga kaku dan kelu mengucapkan dzikir dan takbir ?
Apakah yang menahan hati kita hingga sulit merindukan Allah ?
Apakah yang menahan fikiran kita hingga tak mendambakan surga ?
Apakah yang mendorong jiwa kita hingga cenderung ke neraka ?

Jika dalam dada kita ada iman,
jika dalam jiwa kita masih ada Islam,
jika dalam hati kita masih ada nurani yang tulus,
Sesunggguhnya hari ini kita tidak layak tertawa,
Tidak layak tersenyum dan tidak layak bergembira,
Sebelum kita mengulurkan tangan ke sana kemari,
Kesetiap Insan manusia
Atas khilaf, noda, dan dosa yang telah terukir dalam perjalanan hidup kita.

Mamuju, Kamis 16 Agustus 2012__27 Ramadhan 1433 H, Pukul 09:50 Wita
Azhari Belajar Nulis Puisi

0 komentar:

Posting Komentar