Puluhan jejak-jeka kaki yang terlihat dari bilik ruas jalan
Dibawah sinar terik matahari
Ubun-ubun kepala terkuliti oleh panas
Namun mereka tak surut
Dititik-titik itu mereka bergumam dalam teriakan
Membawa onggahan kardus
lalu menyodorkan kebilik-bilik jiwa manusia yang melintas
Semangatnya sangat menggebu
Mereka bergegar dalam nestapa
Merambah keseluruh tulang-tulang semangatnya yang berkobar
Rutinitasnya rela ditanggalkan
Demi penggalangan dana penderita hydrocephalus
Mereka adalah panji-panji berkemayu
Journalis dan mahasiswa yang sadar
Menapaki ruas-ruas jalan itu
Memohon bantuan dan do'a
Wahai jiwa-jiwa sosial kemanusiaan
Kalian adalah pahlawan
Harap dan pinta kalian diijabah olehnya
Dan, kalian pantas dibanggakan
Wahai jiwa-jiwa sosial kemanusiaan
Disana mungkin banyak yang bercemoh
Namun semangat tak ubah seperti baja
Kalian pun pantas diteladani
Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, sabtu 19 Mei 2012, Pukul 14:57 Wita.
Sabtu, 19 Mei 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar