Selasa, 23 Juli 2013

~" SI JAGO MERAH KEMBALI MARAH "~

Masihkah kita ingat waktu itu, tepat di bulan yang sama, ramadhan?
Saat si jago merah meluluhlantakkan toko-toko dan pemukiman
Saat jiwa-jiwa manusia dalam kepanikan
Saat sudut-sudut mata korban, air matanya terus bercucuran

Masihkah kita ingat waktu itu, para korban akhirnya gusar?
Karena pemadam kebakarannya lamban dan tak gentar
Yang akhirnya, membuat barang-barang murah hingga yang mahal lenyap dan habis terbakar
Dan, hanya tinggal puing-puing, abu yang bertebar

Lihatlah, kini Ia kembali menari-nari diatas puncuk-puncuk atap
Api yang berkobar ganas mulai menyulap
Barang dan harta titipan tuhan kembali lenyap
Dan kita, hanya bisa menatap dalam ratap

Kini ia datang bersama sahur
Raga pada jiwa-jiwa kita mungkin lupa menyungkur
Lupa bersyukur
Akhirnya tuhan kita menegur

Janganlah kita gundah dan marah
Kembalikan pada sang pemberi berkah
Sebab, harta-harta itu titipannya
Semua akan kembali padanya

Janganlah berburuk sangka dengan tuhan kita
Janganlah berhenti memuji dan memuja kepadanya
Sebab, di balik ujian itu ada magfirahnya
Yang akan memantapkan kekayaan jiwa dan keikhlasan hati kita

Ashari Rauf
Mamuju, Sulawesi Barat, 23 Juli 2013

0 komentar:

Posting Komentar