Jumat, 21 September 2012

~" KEPEDIHANNYA "~

Dalam lelahnya,
Ia kecewa dan terkoyak,
Tercabik dan sangat teriris oleh rasa sakit hati
Bahkan, seketika melayang semua angan indahnya
Dan, hanya tetesan air mata menemaninya
Terkucur dikelopak matanya
Seperti butir-butir permata
Dengan jiwa yang sangat terluka pedih

Inginku berlari dan merangkulnya
Karena saat ini ia berteman sepi,
Hanya ditemani oleh waktu
Dikala sunyi dalam hayatan ingatannya
Pedih meratapi puing-puing hati yang terpecah

Kulihat helaan nafas panjangnya yang kaku
Desahan isak tangisnya,
Terperangkap dilembah gelora asmaranya
Dalam melintasi arah hidup
Menyusuri kepenatan langkah kakinya

Akankah rasa itu akan selalu mengoyaknya?
Serupa tak pernah usai terkubur sepi..

Padahal, masih terngiang,
Dulu, diwajah, binaran mata dan riangnya
Menebarkan cahaya kebahagiaan
Menapaki ruang-ruang keceriaan
Seperti bungan yang tersiram terpelihara
Sungguh ia seperti bunga-bunga mekar sepanjang hari

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, 15 september 2012, Pukul 08:51 Wita.

0 komentar:

Posting Komentar