Jumat, 13 April 2012

~" KUBANGAN JALAN YANG MENGADU "~

Kulihat sang matahari tegak diatas kepalaku
Dengan panasnya, ia bercokol menguliti tubuhku
Terasa menusuk tulang paling dalam
Hingga keringatku bercucuran tak henti

Lalu kutelusuri beberapa titik jalan
Meskipun alunan tangan dan kakiku mulai lemah
Namun, sungguh tetap ku berjalan
Dan, terdengar suara gemuruh yang membisingi telingaku

Yah,,, suara itu berasal dari sebuah kubangan
Kubangan yang ada ditepi jalan
Kudekati ia, namun suaranya kembali hilang
Mungkin selama ini ia sering berteriak

Lalu kupalingkan pandanganku disekitarnya
Dikiri kanan banyak kubangan terlihat
Tepat ditengahanya ada air-air tergenang
Dan, saat lebih dekat ia kembali mengeluarkan suara gemuruhnya

Intuisiku mendengarkan ceritanya
Ia bilang...
"Aku benci mereka yang berkuasa"
"Mereka tak pernah perhatikan"
"Dan, disini banyak orang-orang yang terpental karenaku"

Masih bercerita dalam aduannya padaku..
Iapun bilang...
"Mreka yang duduk manis dimobil mahalnya"
"Mereka hanya pentingkan perut mereka"
"Mereka tak pernah tepati janji"
"Dan mereka, banyak membual, bohong dan berdusta"

Kubangan itu bergegas dalam teriakan
Lalu ia kembali bilang
"Disini aku lihat banyak jompo yang berjalan kaki tak beralas"
"Disini juga banyak anak-anak tak berbaju"
"Nenek-nenek tua yang polos dan kurus"

Akupun kaget mendengarkan jeritannya
Lalu aku bertanya padanya. Apa harapnmu
Ia bilang. "Aku tak berharap besar pada mereka"
"Tapi sejahterakanlah aku dan orang yang berpijak dibumi ini"

Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, Sabtu, 14 April 2012, pukul 11:06 Wita.

0 komentar:

Posting Komentar