Kulirik jam dinding yang berdetak
Nampaknya malam sudah sangat larut
Bahkan, Sang Fajar tak lama lagi menjemput
Namun aku masih didepan layar kaca
Sesekali terdengar suara-suara tak jelas
Tepat berada dibelakang dan disamping kiri-kananku
Mengaung, membisik dan menyadap ditelingaku
Hingga bulu kuduk-Ku merinding tak henti
Lalu kudengar lagi rintik-rintik hujan
Bunyinya tepat berada diatap gubukku
Itupun ganggu intuisiku
Sungguh sangat menganggu
Bibirku terbata-bata untuk berucap
Aku diam sejenak
Nampaknya di wajahku sudah mulai pucat
Hingga kaki dan tubuhku-pun bergetar
Ingin kucoba berlari
Namun suara-suara bisik tadi semakin mendekat
Cicak-cicak didinding itupun mulai berlarian
Tiba-tiba, Anjing menggonggong dengan sangat keras
Aku yang sendiri disini
Tak tahu apa yang mesti kulakukan
Ingin kututup mataku atau berlari, tapi ada rasa takut
Mungkin, ini memang rasa takut ditepi subuh
Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, ahad,15 April 2012, pukul 03:50 Wita.
1 komentar:
He he he, semuanya baik2 saja
Posting Komentar