Aku yang menakapi reruntuhan kerikil-kerikil tajam
Memilah kata demi kata
Dalam geming sastra
Gelar imajinasi mengunggah sebait puisi
Ditepi gaduhnya kesibukan
Mata tak kian meredup
Namun nafas bedesak-desakan
Hingga terasa sesak menggelontor
Suara desiran angin malam
Menjemput sang fajar direlung pagi
Membentang angkasa tinggi tak terkoyak
Bergegar untaian kalimat-kalimat pujian
Ohh sang malam puisi
Angin melintasi dan menerpa
Hingga kedalam intuisi menggelayut
Berjalan dilarutnya malam
Ohh sang malam puisi
Lelah telah terasa meletihkan
Namun keteduhan malam hiraukan puisi
Sebagai pesan pendamai malam puisi
Azhari Belajar Nulis Puisi
Mamuju, 27 April 2012, pukul 02:55 Wita
Kamis, 26 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar