Dalam lelahnya ia kecewa dan
terkoyak oleh rasa sakit hati
Bahkan seketika melayang semua angan indahnya
Hanya tetesan air mata menemaninya
Dengan hati yang terluka pedih
Inginku berlari dan merangkulnya
Karena saat ini ia berteman sepi
Dikala sunyi dalam hayatan ingatannya
Bahkan seketika melayang semua angan indahnya
Hanya tetesan air mata menemaninya
Dengan hati yang terluka pedih
Inginku berlari dan merangkulnya
Karena saat ini ia berteman sepi
Dikala sunyi dalam hayatan ingatannya
Pedih meratapi puing-puing hati yang terpecah
Kulihat helaan nafas panjangnya yang kaku
Terperangkap dilembah gelora asmaranya
Dalam melintasi arah hidup tawanya dulu
Menyusuri kepenatan langkah kakinya
Akankah rasa itu akan selalu mengoyaknya
Serupa tak pernah usai terkubur sepi
Diwajah binaran mata dan riangnya dulu kala
Sembari menebarkan cahaya kebahagiaan
Kulihat helaan nafas panjangnya yang kaku
Terperangkap dilembah gelora asmaranya
Dalam melintasi arah hidup tawanya dulu
Menyusuri kepenatan langkah kakinya
Akankah rasa itu akan selalu mengoyaknya
Serupa tak pernah usai terkubur sepi
Diwajah binaran mata dan riangnya dulu kala
Sembari menebarkan cahaya kebahagiaan
Janganlah menangis hanya karena di
sakiti
Tapi bangkitlah untuk melihat masa depanmu
Masa depan dalam perjalanan yang penuh dengan kebahagiaan
Yang takkan pernah berhenti di setiap langkah hidupmu
Tapi bangkitlah untuk melihat masa depanmu
Masa depan dalam perjalanan yang penuh dengan kebahagiaan
Yang takkan pernah berhenti di setiap langkah hidupmu
0 komentar:
Posting Komentar