Kulihat orang-orang terhormat digedung mewah itu
Dengan pakaian rapi, pun duduk dikursi empuk
Saling perang dalam ikatan politik
Menyerukan riak-riak rakyat indonesia
Rakyat indonesia menyaksikannya
Mereka berdebat soal nasib rakyat atas dampak jika BBM naik
Ada yang menolak, dan ada yang sepakat
Berbagai argumen mereka nyatakan
Lalu aku berfikir, mungkin inilah hak demokrasi menurut mereka
Hingga keputusan votin ditunjukkan
Namun sesekali aku merasa ingin bertanya kepada mereka
Mengapa mereka seperti anak kecil yang sedang bertengkar?
Debat kusirpun kembali terjadi
Tarik ulur, dan bahkan saling emosi mulai dipertontonkan
Lalu mengapa mereka terlihat kacau
apakah ini menandakan ke-tidakdewasaan?
Wahai sang wakil rakyat...
Kalian adalah manusia-manusia cerdas dan intelektual
Perlihatkan pembelaanmu pada rakyat
Jangan utamakan kepentingan peribadimu
Wahai sang wakil rakyat...
Kalian dengarkanlah jeritan bangsa
Coba lihat, banyak generasi terpental dibahu jalan berlumuran darah
Apakah digedung itu kalian tidak pernah berfikir?
Wahai sang wakil rakyat...
Kalian adalah penyampai aspirasi bangsa ini
Ditanganmu dan suara lantangmu yang mereka harap
Maka tetaplah pertahankan suara mereka
Wahai sang wakil rakyat...
Kalian adalah manusia yang cerdas
Agar keputusan tidak mencekik leher mereka
Maka suarakanlah pinta dan suara mereka
Dan ingat, jangan sesekali mengedapankan retorika belaka
Azhari Belajar Nulis Puisi
Sabtu, 31 Marc 2012, pukul 01:50 Wita..
Jumat, 30 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
" . . . Bagi orang yang cermat dan cerdas, maka akan menilai bahwa 356 anggota DPR RI itu sebenarnya telah mengakali dirinya sendiri dengan kekonyolannya. Dan mungkin, parlemen kita itu adalah parlemen terbodoh di dunia. . . . " lho, kenapa baru sadar saudara? Selama ini sampeyan kemana saja ? . . .
Posting Komentar